Pengertian Web Science Dan Sejarah Web
Pengertian Web Science
Web science adalah ilmu pengetahuan untuk membuat dan
memanipulasi web. Web adalah kumpulan halaman yang dapat menampilkan informasi
berupa gambar, animasi, tulisan, suara maupun gabungan dari keseluruhannya yang
bersifat statis atau dinamis yang dapat membentuk rangkaian yang saling terkait
yang dihubungkan dengan banyak link. Science adalah ilmu pengetahuan yang
didapat dan bisa menjadi pengetahuan bagi masyarakat untuk memberi informasi
yang akurat. pada awalnya sebuah usaha bersama antara MIT dan universitas
southtamton yang menghubungkan aspek sosial dengan aspek teknik di dalam WWW
(world wide web). pada tahun 2006 MIT sebagai Web Science Research Initiative
(WSRI) atau sebuah lembaga yang bergerak di bidang penelitian web.kemudian di
tahun 2009 berganti nama menjadi the Web Science Trust.. Lalu tim Berners-Lee sebagai pemimpin dari
program penelitian terebut bermaksud menarik pemerintah dan swasta terlibat
dalam pembuatan kurikulum sebagai syarat untuk lulus sebagai sarjana. Tujuan
dari web science adalah untuk mengetahui
bagaimana cara mengetahui source code dari web itu sendiri dan bagaimana kita
dapat memanfaatkan web tersebut untuk melakukan hal yang positif.
* Sejarah Singkat tentang Web :
Di awal tahun 1980 telah dikenal sebuah teknologi informasi
dan komunikasi khususnya dalam bidang website. Pada tahun itu sangat membantu
dalam komunikasi antar manusia di dunia karena dalam website tersebut user bisa
melihat informasi yang ditampilkan oleh pemilik website. Informasi yang berupa
tulisan dapat diakses dari seluruh dunia.
Website yang kita kenal sekarang ditemukan oleh Sir Timothy
John “Tim” Berners-Lee. Beliau bekerja di European Laboratory for Particle
Physics (CERN). Sekitar bulan Maret 1989, “Tim” mengusulkan suatu protokol
sistem distribusi di internet untuk pertukaran informasi di internet. Akhirnya
situs web pertama diluncurkan pertama kali pada tanggal 6 Agustus 1991 dengan
situs http://info.cern.ch/
Sejarah web juga berkaitan dengan sejarah perkembangan
teknologi komputer. Karena pada awalnya tampilan web masih sangatlah sederhana,
hanya menampilkan teks, lalu untuk hyperlink (link) pada saat itu masih
menggunakan tampilan nomor yang menghubungkan antara satu halaman ke halaman
lainnya.
Website ditulis, atau
secara dinamik di konversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program
software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP
Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet,
perangkatnya bisa saja berupa komputer pribadi, laptop, PDA ataupun telepon
selular. Sebuah website dibuat didalam sebuah sistem komputer yang dikenal
dengan server web, juga disebut HTTP Server, dan pengertian ini juga bisa
menunjuk pada software yang dipakai untuk menjalankan sistem ini, yang kemudian
menerima lalu mengirimkan halaman-halaman yang diperlukan untuk merespon
permintaan dari pengguna. Apache adalah piranti lunak yang biasa digunakan
dalam sebuah webserver, kemudian setelah itu adalah Microsoft Internet
Information Services (IIS).
* Perkembangan Web :
a. Web 1.0
Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan
memiliki sifat yang sedikit interaktif. Secara garis besar, sifat Web 1.0
adalah Read. Kira-kira pada Tahun 1997 sudah semakin berkembang untuk tampilan
sebuah website. Jika tahun sebelumnya hanya dapat menampilkan tulisan saja maka
gambar pun bisa tertampil di halaman website. Seperti contoh website google.com
di tahun 1997-1998 dimana tulisan google yang tertera di halamannya bukan
sekedar tulisan yang diketik melainkan sebuah gambar yang menggunakan tulisan
sebagai ikon utamannya.
Tahun 1998, Google berdiri dan internet menjadi semakin
mudah untuk dijamah. di kala itu potensi website dengan format portal berita
dan toko online (seperti amazon.com) di lirik besar-besaran oleh investor. Di
US, dana jutaan dollar diinvestasikan untuk masuk ke bidang online yang
sayangnya, tidak semua website dengan modal jutaan dollar tadi dapat
menghasilkan. Pada pertengahan 2000, gelembungan dana (bubble) yang masuk ke
internet pecah (burst) juga. Dana yang masuk tidak berputar kembali menjadi
keuntungan.
Jadi pada Web 1.0 merupakan teknologi awal dari website,
dimana pembuat sebagai pemberi informasi dan pengguna hanya sebagai pembaca
(seperti membaca koran lewat computer, aktifitasnya hanya searching saja).
Bahasa yang digunakan pada web ini masih berupa HTML saja.
b. Web 2.0
Banyak perusahaan online tumbang di masa DotCom Bubble
burst, namun banyak juga yang bertahan. Google, Yahoo, Amazon dan eBay adalah
beberapa diantaranya. Kehancuran selalu menyisakan pemain berkualitas yang
bertahan. Dari keruntuhan DotCom Bubble burst tersebut, wajah world wide web
perlahan mulai berubah.
Di tahun 2001, wikipedia di luncurkan. Apple mendirikan
iTunes. Di tahun 2002, friendster di luncurkan. Perlahan, world wide web mulai
di huni oleh website – website dengan karakteristik yang berbeda dengan website
– website yang eksis sebelum dotcom bubble burst. Website website tersebut
memiliki satu ciri mencolok bernama partisipasi sehingga pada tahun 2003,
istilah web 2.0 muncul
Istilah web 2.0 tidak mengklasifikasikan world wide web
berdasarkan teknologinya, namun berdasarkan karakter website tersetbut. Istilah
web 2.0 juga memunculkan istilah web 1.0: Satu istilah untuk era sebelum web
2.0
Pada garis besarnya, web 2.0 berbicara mengenai partisipasi.
hubungan komunikasi many-to-many. Jika pada era web 1.0 (era sebelum web 2.0,
dari 1990 hingga 2001) pengguna internet dengan mudah membrowse internet, namun
pengadaan konten di internet masih ‘dikuasai’ oleh para geek yang menguasai
bahasa HTML untuk membuat halaman web. Komunikasi yang terjadi pun hanya satu
arah: dari pemilik website ke pengunjungnya. Pada era web 2.0, pengadaan konten
di internet tidak lagi dikuasai oleh geek. Website – website yang digolongkan
ke dalam kategori web 2.0 (kita akan menuliskan lebih rinci tentang web 2.0 di
tulisan selanjutnya) memfasilitasi pengguna internet biasa untuk menuliskan
konten mereka sendiri: Website sharing foto seperti flickr, blog service
seperti wordpress.com, blogger.com, video sharing seperti YouTube, dll.
Komunikasi pun terjadi secara dua arah, dimana pengunjung web juga bisa
memberikan informasi.
Web 2.0 muncul dimana para pengguna website-pun dapat
berkomunikasi 2 arah dan memiliki berbagai kelebihan lainnya.
Kelebihan dari web ini adalah sebagai berikut (menurut
O’Reilly media):
* The Web as Platform (Pengerjaan suatu aplikasi/tulisan
dapat langsung dikerjakan di media internet tanpa harus mengerjakannya terlebih
dahulu di windows desktop)
* Harnessing Collective Intelligence (Web 2.0 memiliki
kinerja untuk memanfaatkan tulisan orang lain untuk mengisi konten web secara
kolektif (tidak hanya webmaster yang mengisi konten sendiri), contohnya seperti
youtube)
* Data is the Next Intel Inside (merupakan suatu garansi
kepercayaan dari para pemberi data kepada pemilik website bahwa pada era web
2.0 data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu)
* End of the Software Release Cycle (pada web 2.0 aplikasi
software dapat langsung digunakan lewat internet/internet menjadi platform
menjalankan program)
* Lightweight Programming Models (pembuatan web 2.0
menggunakan bahasa yang ringan dan mendukung pengembagan program).
Perkembangan sumber daya manusia yang semakin hari semakin
berkembang, tak urung dalam peningkatan di bidang website pun semakin
meningkat. Boleh dikatakan bahwa website di era ’80 an merupakan website 1.0
dan di era sekarang merupakan website 2.0. Lalu apa yang membedakan antara
website 1.0 dengan website 2.0 ? Kalau kita lihat ada banyak sekali
perkembangan yang terjadi. Misalnya saja kalau jaman dahulu di website 1.0 user
hanya bisa melihat informasi saja, kalau di jaman sekarang website 2.0 kita
user bisa berkomunikasi dengan lebih fleksibel.
Sedangkan letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :
1. Perilaku pengguna Membaca (Web 1.0) Menulis
2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
Beberapa Aplikasi
pada Web Science :
• Mozilla
• Mozilla Firefox (sebelumnya bernama Firebird dan Phoenix)
• CometBird
• Epiphany, browser default GNOME saat ini
• Camino untuk Mac OS X (sebelumnya bernama Chimera)
• K-Meleon untuk Windows
• Kazehakase browser web GTK2 yang sangat ringan untuk
GNU/Linux
• Beonex Communicator
• Browser Web IBM untuk OS/2
• Aphrodite
• Salamander
• Skipstone
• BackArrow (berbasis Skipstone)
INSTUTISI PENGELOLAAN
INTERNET/WEB
Walaupun riset tentang internet diawali dari proyek ARPANET
dan berkembang dari kolaborasi penelitian institusi militer dan pendidikan,
namun infrastruktur dan teknologi internet saat ini bisa dikatakan bukan milik
suatu institusi atau perorangan ataupun negara. Sekarang internet merupakan
sebuah enterprise kolaboratif dan kolektif yang terbuka. Ada sejumlah
organisasi atau lembaga yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan internet
serta menjadi guide atas perkembangan internet dan web, diantaranya adalah :
·
World Wide Web Consortium (W3C)
Awalnya dibentuk dari Laboratorium Ilmu Komputer MIT oleh
Tim Berners-Lee dan Al-Vezza. W3C saat ini bertangggungjawab terhadap
perkembangan dari berbagai protokol dan standar yang terkait dengan Web.
Seperti misalnya standarisasi HTML, XML, XHTML dan CSS diatur oleh W3C. Saat
ini W3C masih dipimpin oleh Berners-Lee. Website W3C dapat diakses pada
URL: http://www.w3c.org
·
Internet Engineering Task Force (IETF)
Merupakan badan yang bertanggungjawab terhadap masalah
teknis dari perkembangan teknologi internet. IETF bertugas mengkaji berbagai
teknologi terkait untuk kemudian distandarkan menjadi sebuah request for
comment (RFC). IETF fokus pada evolusi dari internet dan menjamin proses
tersebut berjalan dengan smooth.
·
Internet Architecture Board (IAB):
IAB bertanggung jawab dalam
mendefiniskan backbone internet.
·
Internet Society (ISOC):
Dibentuk dari berbagai organisasi, pemerintahan, non-profit,
komunitas, akademisi maupun para professional. Kelompok ini bertanggungjawab
dalam membuat kebijakan tentang internet, dan memantau lembaga lain seperti
IETF.
·
APJII dan PANDI
Dua nama tersebut merupakan institusi yang mengatur
pengelolaan internet untuk wilayah Indonesia. Meraka adalah APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dan PANDI (Pengelola Nama Domain
Internet Indonesia).
2. PEMERINTAHAN
(ASPEK HUKUM)
Bila kita cermati, terdapat 2 (dua) hal pada saat kita
membahas hukum atau aturan di bidang internet yakni infrastruktur dan konten
(materi). Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang infrastruktur,
yakni peraturan hukum tentang telekomunikasi dan penyiaran serta ketentuan
tentang frekuensi radio dan orbit satelit.
Sementara itu pada bagian konten (materi), pemerintah telah
mengeluarkan banyak peraturan yang berhubungan dengan pemanfaatan internet
sebagai media informasi antaralain tentang perlindungan konsumen, perbankan,
asuransi, hak kekayaan intelektuan, pokok pers, ketentuan pidana perdata (kata
kuncinya adalah “informasi”).
Meski berbeda, internet ternyata “tunduk” pada ketentuan
hukum yang sudah ada (di dunia nyata). Tidak satu ruanganpun di internet yang
bebas dari aturan hukum. Kita ambil contoh setelah terjadinya ledakan bom di JW
Marriott dan Ritz Carlton Jakarta. Sejauh ini, pada awalnya aturan hukum yang
mengatur hal tersebut sudah dinyatakan di dalam UU No. 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi, khususnya Pasal 21 yang menyebutkan, bahwa penyelenggara
telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi
yang bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan, keamanan dan ketertiban
umum. Dalam penjelasannya yang tertera pada UU Telekomunikasi tersebut
disebutkan, bahwa penghentian kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi
dapat dilakukan oleh pemerintah setelah diperoleh informasi yang patut diduga
dengan kuat dan diyakini bahwa penyelenggaraan telekomunikasi tersebut
melanggar kepentingan umum, kesusilaan, keamanan , atau ketertiban umum.
Prosedur yang ditempuh oleh pemerintah dalam pengiriman
surat adalah sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yaitu selain sebelumnya sudah mengadakan konsultasi dengfan para stake
holder, juga sudah mendasarkan pada berbagai pertimbangan dan tetap selektif
serta tidak ada maksud pemerintah untuk sembarangan melakukan pembatasan untuk
memperoleh akses informasi melalui jasa internet tanpa alasan dan dasar hukum
yang jelas, karena terbukti media internet banyak menunjukkan manfaat yang
konstruktif terkecuali penayangan film Fitna melalui media internet tersebut
dan juga penayangan informasi-informasi lain yang substansinya patut diduga
kuat dan diyakini bertentangan dengan kepentingan umum, keamanan, kesusilaan
dan ketertiban umum ..
3. PRINSIP DAN
SERANGAN
A. Prinsip Dalam
Membuat Web
♦ Hasil Karya Sendiri
Sebagai seorang desainer, harus mempunyai kesadaran untuk
tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang desainer
web, hindarilah untuk menggunakan ikon, animasi, tombol, dan Iain-lain, yang
telah digunakan atau dibuat oleh orang lain.
♦ Komposisi
Perhatikan komposisi warna yang akan digunakan dalam website
yang dibuat. Gunakan selalu Palette 216WebColor, yang dapat diperoleh dari
Adobe.com, hal ini untuk mencegah terjadinya dither pada image yang berformat
GIF. Dalam membangun website suatu perusahaan, desainer web selalu menyesuaikan
warna yang digunakan dengan Corporate Color perusahaan tersebut. Untuk kemudian
warna-warna tadi digunakan sebagai warna dominan atau sebagai elemen pendukung
(garis, background, button, dsb).
♦ Sederhana
Dalam membuat sebuah desain, tampilan web diusahakan untuk
dibuat simpel, hal ini bertujuan agar tampilan website.tersebut terlihat rapi,
bersih dan juga informatif.
♦ Kenyamanan
Desainer web selalu memperhatikan aspek kenyamanan user
dalam membaca dan menelusuri website tersebut. Pilih ukuran fonts yang tepat
sehingga mudah dibaca, tempatkan link sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat
untuk diakses dan lebih penting lagi adalah Informatif.
♦ Menentukan Prioritas
Tentukan prioritas dari pesan yang akan disampaikan,
misalnya: Judul harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik dengan
subjudul yang berukuran hampir sama. Hal ini akan membingungkan user untuk
menentukan pesan mana yang harus dibaca/dilihat lebih dahulu.
♦ Konsisten
Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai body-text,
judul, subjudul, dan sebagainya, sehingga website tersebut akan terlihat
disiplin dan rapi. Sesuaikan jenis huruf yang digunakan dengan misi dan visi
website tersebut, misalnya: hindari menggunakan font Comic dalam membangun
website suatu perusahaan resmi.
Demikian beberapa aspek dan prinsip yang digunakan desainer
web dalam membuat website, selebihnya merupakan ekspresi dari pembuat website
itu sendiri.
B. Jenis-jenis
serangan terhadap situs
Kita sering mendengar kasus banyaknya situs-situs yang kena
serangan oleh para hacker. Target serangannya sangat luas, mulai dari
situs-situs pemerintah hingga situs perusahaan swasta yang dianggap “musuh”
oleh para hacker tersebut. Efeknya bisa bervariasi, mulai dari yang tidak
berbahaya hingga mencuri data yang ada didalam website tersebut. Pada kesempatan
ini, penulis mencoba menuliskan beberapa tipe serangan terhadap situs di
internet.
· XSS – Cross
Side Scripting
Metode XSS ini pernah diulas di edisi ke-2 buletin Geek
Factor kita ini. Secara prinsip, XSS menyisipkan sebuah tag-tag HTML khusus
kedalam sebuah situs.
Tag-tag ini dapat dimasukkan kedalam server melalui
mekanisme HTML FORM yang valid. Ini khususnya dapat terjadi ketika web
developer dari situs tersebut lengah akan kemungkinan timbulnya serangan ini.
Begitu tag tersebut berhasil disisipkan, maka ketika situs tersebut menampilkan
data yang telah tercemar oleh script XSS tadi maka akan timbul beberapa resiko
seperti:
o User session yang
dibajak. Ini memungkinkan attacker menyamar sebagai user tersebut.
o Pencurian data-data
user, khususnya login dan password.
Bagi web developer, untuk mencegah serangan XSS sebetulnya
mudah saja. Setiap input yang diterima melalui HTML FORM harus diperiksa apakah
mengandung tag-tag yang dapat dianggap berbahaya. Tag itu lalu dibuang sebelum
menyimpan datanya kedalam server. Penulis sarankan untuk membaca edisi ke-2
karena disana XSS diulas secara lebih mendetail.
· DoS dan DDoS
DoS adalah singkatan dari Denial of Service. Ini merupakan
serangan paling dasar tetapi cukup efektif jika situs yang menjadi target tidak
terproteksi akan serangan ini.
Prinsip dari serangan ini adalah untuk membuat server situs
yang menjadi target sangat sibuk melayani “permintaan” dari attacker sedemikian
sehingga sumber daya (resources) yang dimiliki oleh server tersebut menjadi
tersaturasi. Sumber daya ini berupa CPU time, bandwidth yang tersedia,
multi-threaded service. Ketika sumber daya itu disedot hanya untuk melayani
“permintaan” dari attacker, server tidak dapat lagi menerima permintaan dari
pengguna lain yang sebetulnya sah dan akhirnya permintaan yang sah tersebut
ditolak (rejected). Inilah yang menjadi alasan serangan ini disebut Denial Of
Service.
Beberapa metode serangan DoS yang umum adalah:
o traffic flooding,
yaitu membanjiri suatu jaringan dengan massive data stream sehingga jaringan
tersebut menjadi congested. Ketika jaringannya menjadi penuh, user lain yang
sebetulnya sah menjadi tidak dapat lagi berkomunikasi dengan server. Kalaupun
aksesnya diperoleh, proses komunikasinya menjadi sangat sangat lambat dan
sering terputus (timeout).
o request flooding,
yaitu membanjiri suatu server dengan massive request yang membuatnya menjadi
sangat sibuk. Perlu diketahui bahwa setiap server, seperti HTTP Server,
memiliki jumlah maksimum thread yang bisa di-fork saat muncul request. Ketika
jumlah maksimum ini tercapai, maka server untuk sementara waktu tidak bisa lagi
menerima request/permintaan. Attacker yang memastikan bahwa server selalu
mencapai titik maksimum ini, atau paling tidak mendekati sehingga performannya
drop dengan drastis. Karena DoS merupakan serangan yang bersumber dari satu
komputer saja, maka dibutuhkan sistem yang cukup kuat untuk membanjiri server
yang menjadi target. Selain itu, karena sumbernya dari satu komputer saja, ini
berarti web administrator target dapat dengan mudah mencegat masuknya serangan
dengan mem-blok IP komputer attacker.
Untuk lebih meningkatkan daya dobrak dan daya serang dari
DoS, maka kemudian dikembangkan teknik yang disebut DDoS (Distributed Denial of
Service). Jika serangan DoS dilakukan oleh satu buah komputer saja, maka pada
DDoS ada banyak komputer yang berpartisipasi didalam melakukan serangan ke
server target.
Jadi DDoS dapat dianggap sebagai sebuah serangan DoS yang
terkoordinasi dari beberapa attacker. Komputer attacker ini dapat berupa
komputer yang memang didedikasikan mandiri untuk melakukan DoS ini ataupun
komputer yang disebut sebagai “Zombie”, yaitu komputer yang dipaksa untuk
berpartisipasi pada serangan DDoS. Biasanya komputer menjadi Zombie ketika
terinfeksi oleh malware DDoS yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh para
attacker tadi. Hampir semua sistem operasi yang ada saat ini dapat “dibajak”
untuk menjadi Zombie, seperti Microsoft Windows dan beberapa varian dari LINUX.
Komputer zombie juga membawa dampak negatif bagi pemiliknya
karena dia akan merasa jaringan internet miliknya menjadi lambat dan
tersaturasi. Beberapa contoh Serangan DoS lainnya adalah:
· Buffer
Overflow: mengirimkan data yang melebihi kapasitas sistem, misalnya paket ICMP
yang berukuran sangat besar.
· Teardrop:
mengirimkan paket IP dengan nilai offset yang membingungkan.
· Smurf:
mengirimkan paket ICMP bervolume besar dengan alamat host lain.
4. CONTOH
PERMASALAHAN
· Hacking atau
cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli
barang lewat internet dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa
izin (carding) merupakan contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang
melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka kode program
tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan
menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan tanpa
izin juga merupakan tindakan yang menyalahi hukum.
· Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program
komputer, kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari
pemegang hak cipta merupakan dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan
konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.
· Browsing
situs-situs yang tidak sesuai dengan moral dan etika kita
Membuka situs dewasa bagi orang yang belum layak merupakan
tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika. Teknologi internet yang
dapat memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang
beragam, mulai dari tindakan-tindakan positif sampai negatif. Orang yang tahu
akan manfaat internet dan memanfaatkan secara positif akan mendapatkan hasil
yang positif pula, dan begitu juga sebaliknya.
PERMASALAHAN LAINNYA
· Mendaftarkan
Web institusi dengan domain dan atau hosting Gratis-an. Kenapa gratisan jika
mampu membayar, secara umum gratisan tidak bisa memberikan jaminan. Misalkan
yang baru saja terjadi kasus co.cc Hilang dari Google.
· Membuat tapi
tidak merawat sehingga seolah membiarkan webnya seperti Rumput. Misalkan : ada script web yang error,
komentar Spam, hingga tidak tahu kalau website-nya di hack.
· Tidak
mengenalkan website kepada : Semua staff yang ada, kepada Publik, termasuk
tidak “menaruh” alamat web dalam Kop Surat Resmi.
· Menggunakan
CMS tapi tidak meng Update, membuat web secara umum mudah banyak Open Source
CMS yang bisa digunakan. namun jika lupa mengupdate, bisa jadi web anda “tidak
aman”.
· Tidak
menyediakan Form kontak atau Form Kontak tidak berfungsi. Form/kontak “wajib”
disediakan terutama untuk mendapatkan feedback dari pengunjung web kita.
Sebaiknya menggunakan form kontak dan menyiapkan SDM (bisa Humas/Staff PR) yang
siap interaksi dengan pengunjung.
· Terlalu
membiarkan form bebas tanpa Moderasi (Buku Tamu, Komentar, dll). Wesbite
Intitusi berbeda dengan blog, pada Blog hal ini umunya tidak bermasalaha asal
pemilik rajin melihat dan menyeleksi keomentar yang ada. Banyak dijumpak Buku
tamu wesbite penuh dengan : Spam, Iklan, promosi, dll.
· Menulis
Email kontak di Web secara Full, Hal ini bagus namun dimungkinan mengundang
Spam. Sehingga email kita bisa “kebanjiran” sampah email (Spam). Sangat susah
jika email kita sudah terkena Spam. Solusi Kontak sebaiknay menggunakan Form
kontak.
· Menyerahkan
semuanya pada seseorang, termasuk pengeloaan domain website. Banyak kasus
ketika “pengelola domain” pindah (resign/missing) , Pengaturan Domain tidak
serahkan pada pemilik. Atau kasus lain pengelola domain tidak bisa dihubungi
lagi.
· Punya Domain
Website tetapi tidak menggunakan Email dengan Domain Institusi untuk Komunikasi
Resmi. Mungkin masih ingat kasus Komis8 at yahoo.comdomain/web yang terlihat
lucu dan mengundang pertanyaan Publik. Apakah anda akan mengikuti jejak Meraka?
· Di beri
masukan tetapi tidak merespon. Seorang pengelola Web/domain sewajarnya juga
bertanggung jawab memonitor dan mengelola Sub Domain dibawahnya (jika ada).
Jika punya web umumnya kontak masuk akan melalui Email, sehingga cek Isi web
dan email seharusnya menjadi pekerjaan rutin.
SUMBER :
http://pandanwulan.wordpress.com/2013/05/09/institusi-pengelolaan-internet-atau-web-termasuk-aspek-hukum-dan-etikanya/
http://ramadhan.hol.es/2012/11/sejarah-generasi-dan-perkembangan-web/
http://mahmudluthfi.blogspot.com/2011/04/tentang-web-science.html
Komentar
Posting Komentar